Berita Terbaru

Cegah Klaster Pelajar, Dinkes Cilegon dan BIN Gelar Vaksinasi di Sekolah

CILEGON - Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan Pos Daerah (Posda) Badan Intelijen Negara (BIN) Kota Cilegon kembali menggelar vaksinasi tahap 2 untuk 1.430 pelajar di Kota Cilegon. Hal itu dilakukan untuk pencegahan klaster dengan meningkatkan kekebalan covid - 19 kepada pelajar dan guru.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari menjelaskan, vaksinasi pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP) serta para guru terus dilakukan. Hal itu agar para pelajar nantinya bisa aman saat menggelar pembelajaran tatap muka.

“Kami ingin saat digelar pembelajaran tatap muka tidak ada lagi pelajar yang memiliki risiko tinggi saat terpapar. Kami juga ingin sekolah menjadi tempat aman dari pemaparan covid - 19 jika sudah divaksin semua pelajarnya,” katanya kepada wartawan, Selasa 12 Oktober 2021.

Ratih menyatakan, Ada hampir 1.500 dosis yang diberikan kepada para pelajar di SMA dan SMP, Hal tersebut akan terus ditingkatkan hingga semuanya atau 70 persen pelajar di Kota Cilegon sudah diberikan vaksin.

“Kami ingin 70 persen pelajar menerima vaksinasi. Sekarang ini ada sekitar 1.500 vaksin tahap 2 kepada pelajar,” ujarnya.

Kepala Posda BIN Kota Cilegon Suatril menyampaikan, jika pihaknya bekerjasama dengan pemerintah atau dinas kesehatan (Dinkes) bersama-sama melakukan vaksinasi pada pelajar.

Ada dua lokasi yang dijadikan tempat vaksinasi yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Cilegon dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cilegon.

"Jadi ini vaksinasi dosis dua lanjutan untuk menuntaskan kegiatan vaksinasi, karena ini sudah mulai pembelajaran tatap muka. Kita prioritaskan sehingga tidak muncul klaster di sekolah-sekolah. Dosis hari ini sekitar 1.430," katanya saat meninjau di SMAN 1 Cilegon, Selasa (12/10).

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah SMAN 1 Cilegon Agus Pancasusila menyampaikan, 90 persen lebih siswa di SMAN Cilegon sudah menjalani vaksinasi, termasuk juga hampir keseluruhan guru menjalani vaksinasi.

Hal itu diharapkan membuat pembelajaran tatap muka (PTM) berjalan semakin aman.

"Jumlah siswa yang sudah mengikuti vaksinasi yaitu diatas 90 persenan. Semua guru sudah hampir semua divaksinasi ada satu dua yang belum karena sakit," ungkapnya.

Agus menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan PTM secara bergiliran. Hal itu karena masih mengikuti anjuran dari pemerintah.

"Semoga dengan vaksinasi lebih aman, sehingga kami nanti bisa sepenuhnya menjalani PTM tanpa ada giliran," paparnya.